“Yesterday is a history. Tomorrow is a mystery.
Today is a gift, that’s why we call it present”
(Bil
Keane)
Dari banyaknya
drama Korea (K-Drama) yang pernah dan sudah selesai tayang, Tomorrow With You
adalah salah satu drama yang berkesan untuk saya. Walaupun dari segi rating tidak setinggi drama pendahulunya
di slot waktu yang sama, Goblin, tetapi tidak mengurangi pelajaran hidup
berharga yang saya dapat dari drama ini.
Tomorrow With You
adalah drama romance-comedy yang
terdiri dari 16 episode dan tayang di tvN. Drama fiksi ini bercerita mengenai Yoo So Joon
(diperankan oleh Lee Je Hoon) yang memiliki kemampuan menjelajah waktu
khususnya masa depan. Cara Yoo So Joon pergi ke masa depan ini cukup unik dengan
naik kereta dimana ada spot misterius antara Stasiun Seoul dan Stasiun Namyeong
yang dengan tiba-tiba membawanya ke masa depan. Yoo So Joon dianugerahi
kemampuan ini sejak tragedi yang ia alami di Stasiun Namyeong dimana kejadian
tersebut menyebabkan orang tuanya meninggal. Sejak itu, ia dapat pergi ke masa
depan dan kembali ke masa sekarang. Uniknya, ia bahkan bisa membeli dan membawa
barang dari masa depan ke masa sekarang.
Diceritakan pula dalam
drama ini, Yoo So Joon menikahi seorang wanita bernama Song Ma Rin (diperankan
oleh Shin Min Ah), seorang fotografer toko baju online. Pendek cerita, semua
yang terjadi antara Yoo So Joon dan Song Ma Rin sudah dilihat terlebih dahulu oleh
Yoo So Joon bahkan tentang pernikahan mereka yang terburu-buru karena Yoo So
Joon melihat foto dirinya dan Song Ma Rin menikah saat berkunjung ke masa
depan. Tidak hanya tentang pernikahan, tetapi Yoo So Joon juga dapat melihat
terlebih dahulu kecelakaan, kondisi hubungan pernikahannya dengan Song Ma Rin,
bahkan waktu kapan dia meninggal. Walaupun drama ini ber-genre romance-comedy, saya merasa “kosong” setelah menonton setiap
episodenya. Saya belum menemukan kata lain untuk mendeskripsikan perasaan saya
selain “kosong”. Mungkin karena setiap drama terkesan gelap, bahkan untuk
setiap scene dengan sinar matahari
yang terlihat cukup.
Yang
tiba-tiba menjadi renungan…
Setelah menonton
drama ini, salah seorang dosen saya menanyakan beberapa pertanyaan melalui
sosial media miliknya : Apakah kamu pernah berpikir bagaimana rasanya
mengetahui masa depan? Bagaimana perasaan kamu jika kamu sudah menyiapkan
segala sesuatunya dengan baik, bahkan untuk situasi buruk yang mungkin terjadi?
Apakah kamu masih bisa merasakan “seru”-nya mengalami momen menyenangkan?
Mengetahui masa
depan mungkin sesuatu yang “WOW”, tetapi ada banyak hal yang kamu korbankan di
masa sekarang, seperti sensasi-sensasi yang seharusnya didapatkan atau perasaan
puas, karena hidup bukanlah misteri lagi.
Seperti di drama
ini, Yoo So Joon mungkin dapat mencegah berbagai masalah yang dapat terjadi di
masa depan seperti misalnya dicontohkan dalam drama ini ketika ia harus memilih
area investasi untuk perusahaan miliknya. Tetapi, apakah ia memperoleh
kepuasaan saat ia berhasil? Apakah masih ada luapan perasaan senang dan bahagia
saat ia akhirnya menikah? Apakah perasaan tersebut dalam kadar yang sama
jika ia tidak tahu terlebih dahulu sebelumnya?
Tomorrow
With You dan Fritz Perls…
Tomorrow With You
adalah salah satu contoh untuk belajar apa yang Fritz Perls maksud dengan “Disini
dan Kini”. Perls adalah seorang psikiater dan psikoterapis yang lahir di Jerman
dan dikenal sebagai Bapak Terapi Gestalt. “Disini dan Kini” adalah terminologi
yang diapakai Perls untuk menggambarkan pribadi yang sehat mental. Menurut
Perls Dalam Buku Growth Psychology: Models
of Healthy Personality (Schultz), orang yang sehat mental adalah mereka
yang hidup di dalam dan dari saat ini. Memiliki rencana untuk masa depan adalah
penting karena itu adalah salah satu cara untuk bertumbuh. Tidak lupa juga akan
masa lalu juga salah satu cara untuk bertumbuh karena masa lalu dapat
memberikan pelajaran. Tetapi, jangan pernah lengah untuk menikmat hidup di masa
kini karena terlalu banyak kekhawatiran akan masa depan, atau karena terlalu
banyak penyesalan akan masa lampau.
Saat usia
pernikahannya masih seumur jagung, Yoo So Joon pergi ke masa depan (sekitar 3
bulan kedepan) dan melihat hidupnya yang menyedihkan karena hubungannya dengan
istri tidak berjalan dengan baik. Setelah ia kembali ke masa sekarang, ia
terlihat penuh dengan tekanan akan apa yang akan ia hadapi beberapa bulan
kedepan walaupun pada masa sekarang mereka adalah pasangan pengantin baru yang
bahagia. Contoh lain adalah ketika Yoo So Joon mengetahui bahwa istrinya dimasa
depan berkata kepadanya untuk meninggalkannya sesegera mungkin saat ia kembali
ke masa sekarang. Perasaan dibawah tekanan yang berlebihan yang dialami Yoo So
Joon membuatnya merusak hidupnya bahkan membuat istrinya meminta Yoo So Joon
memilih apakah memilih sang istri di masa kini atau sang istri di masa depan
(Song Ma Rin menyebut dirinya di masa depan sebagai “wanita lain”)
Dan
akhirnya….
Drama ini
memberikan refleksi mendalam bagi penontonnya akan pentingnya hidup di masa
kini, pentingnya memaknai masa kini. Masa depan mungkin adalah penting, tetapi
hidup di saat ini dan memaknai setiap momen yang kita alami adalah jauh lebih
penting. Orang-orang “Disini dan Kini” merasa aman dengan hidupnya saat ini dan
mengakui bahwa hidup yang mereka miliki adalah nyata. Mereka menyelam jauh di
dalam diri mereka untuk setiap hal yang terjadi dalam hidup dan memaknainya
dengan sungguh-sungguh. Mengalami setiap luapan perasaan yang muncul,
kegembiraan, meningkatnya adrenalin adalah hal-hal baik yang kita miliki
disini dan kini.
Mengutip kembali perkataan
Bil Keane di awal tulisan ini, “Today is
a gift, that’s why we call it present”
Kimcheers :D
----------------------
PHOTOS :
Fritz Perls :
Wikipedia
Tomorrow With You :
DramaFever
Comments
Post a Comment