Mau Traveling Gratis?


Di kebanyakan buku yang membahas tentang traveling alias jalan-jalan, biasanya isinya tentang tips jalan-jalan di suatu negara. Tetapi, jarang banget atau bahkan belum ada yang bahas gimana sih caranya bisa traveling apalagi kalau gratis!

Beberapa bulan lalu aku melihat salah satu traveler junjunganku, Mbak Trinity, membuat postingan di akun Instagramnya tentang buku terbarunya yang berjudul "69 Cara Traveling Gratis". Tanpa pikir panjang, aku langsung buka www.bentangpustaka.com dan cari info pesan buku ini yang juga ada tanda tangan kedua penulisnya didalamnya.

Setelah membaca buku #69CaraTravelingGratis ini, menurutku ini cocok banget dibaca untuk semua orang yang suka atau pengen banget traveling tapi dengan sokongan dana  atau sponsor dari berbagai macam pihak dengan berbagai macam cara. Terlebih lagi, paling PAS BANGET buat dedek-dedek mahasiswa yang sedang mencari jati diri, mau dibawa kemana masa depan, termasuk karir setelah lulus kuliah tapi juga pengen sering jalan-jalan seperti banyak millenials yang hobinya traveling dalam dan luar negeri.

Banyak orang yang baca blogku atau lihat Instagram dan Facebookku penasaran kok bisa sih sering traveling baik dalam maupun luar negeri? Padahal, sebenernya gak semua traveling aku menghabiskan banyak uang bahkan beberapa ada yang bener-bener gratis. Nah, berdasarkan hasil baca-baca buku ini, ada beberapa yang agak related sama aku. Diantaranya :

  1. Chapter #48 : Perjalanan Dinas

    Dibuku ini, disebutin nih kalau perjalanan dinas bisa jadi salah satu cara untuk bisa traveling gratis dan ini bener banget! Perjalanan dinas pertamaku ke Jepang tahun 2015 karena mengikuti konferensi bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa alias United Nations. Waktu itu aku masih kuliah, tepatnya sih lagi skripsi. Walaupun statusnya mahasiswa, mengikuti konferensi termasuk ke dalam perjalanan dinas. Maka dari itu, waktu mengajukan visa ke Kedutaan Jepang, aku mengisi untuk keperluan dinas. Keberangkatan aku ke Jepang waktu itu disponsori oleh Universitas dan juga Pemerintah Provinsi yang puji Tuhan uang sponsornya bisa mengcover tiket pesawat dan biaya hidup disana selama kurang lebih 2 minggu. Untuk visa, gratis! Yang lebih membanggakan lagi, di lembar visa tertulis "Invited by Government".

    Pertama kali pakai jaket almamater di luar negeri
    Selain karena gratis, yang aku seneng dari perjalanan ini adalah aku dapet kenalan banyak orang dari berbagai penjuru dunia dan juga ilmu. Karena aku datang kesana sebagai salah satu peserta event  yang luar biasa besarnya, aku merasa sangat disambut oleh penduduk di Sendai, Jepang. Untuk acara ini, seingatku ada 22 tempat yang dijadikan venue acara dan yang terbesar di Tohoku University. Yang membuatku terharu saat itu, ada beberapa pemilik kedai kopi yang memberikan secangkir kopi kepada peserta konferensi yang melewati kedai kopi miliknya. Sendai sendiri merupakan kota di sebelah utara Jepang dimana aku sendiri gak pernah kepikiran untuk kesana kalau bukan karena acara ini. Kalau ngomongin Jepang, pasti yang masuk itinerary kebanyakan orang termasuk aku sendiri adalah Tokyo, Osaka, Kyoto, atau mungkin Hokkaido. Maka dari itu, traveling gratis melalui cara ini menurutku ada nilai plus-plusnya karena selain membawa nama negara, universitas atau instansi lainnya, bisa juga berkunjung ke tempat-tempat yang tidak pada umumnya menjadi tujuan wisata.

  2. Chapter #57 : Reporter Media Digital

    Seperti yang sudah aku sebutkan di bagian perkenalan tentang aku di blog ini, saat ini aku tergabung ke dalam program tahunan Korea.net yang adalah official website Pemerintah Korea Selatan sebagai honorary reporter. Walaupun bukan reporter reguler seperti yang diceritakan di buku ini, tapi judulnya tetep reporter, kan 😁. Untuk menjadi bagian dari program ini, aku melewati serangkaian seleksi sebelumnya dan akhirnya dipilihlah beberapa orang dari berbagai macam negara untuk menjadi bagian berkontribusi melalui tulisan untuk website ini. Tidak ada salary bulanan darisini, karena ini bukan kerja sih. Tapiiii, diakhir periode selalu dipilih beberapa orang yang aktif dan berkontribusi lebih dalam setahun untuk mengikuti program "jalan-jalan" ke Korea dimana semua biaya ditanggung.

    Fingers heart ceritanya. Can you find me?
    Selama 2 tahun bergabung, sayangnya aku belum pernah nih terpilih mendapatkan "hadiah" jalan-jalan ini. Hahahaha. Tetapi, di awal tahun 2018, aku berkesempatan untuk ikut induction ceremony alias acara yang menandakan periode yang baru akan dibuka. Di tahun ini, acara ini diikuti dengan mengunjungi Pyeongchang yang menjadi tempat olimpiade musim dingin 2018. Semua expense aku selama di Korea ditanggung, lho!

  3. Chapter #67 : Undian (Dengan Usaha)


    Cara ini bisa dibilang paling aku suka karena less effort walaupun masih dengan usaha 😁. Aku sendiri secara (mungkin) kebetulan pernah memenangkan kontes foto dari sebuah majalah yang hadiahnya liburan ke Bali. Jadi, selain undian dari perusahaan-perusahaan FMCG yang disebutkan di buku ini, ada juga undian berhadiah traveling dari majalah.
    Berhubung pamor majalah sekarang menurun, kalau aku perhatikan sekarang banyak undian berhadiah traveling disebar infonya melalui Instagram. Biasanya aku menemukan infonya melalui akun-akun travel blogger yang aku follow. Jadi, buat yang pengen mencoba cara ini, bisa juga lho follow akun-akun travel blogger favorit kalian!

Nah, diluar 3 cara diatas yang dibahas juga di buku "69 Cara Traveling Gratis", ada 1 cara lagi yang kayaknya belum ada dibuku ini, yaitu...

Menikah dengan orang yang bekerja di perusahaan maskapai penerbangan!
Ceritanya ini honeymoon + wisata rohani di Roma, Italia

Walaupun ini kayaknya bercanda, tapi ini beneran! Kebetulan sekali aku memiliki suami yang bekerja di salah satu perusahaan maskapai penerbangan. Sebenernya sih gak diniatin punya suami yang bekerja di maskapai penerbangan karena maklum, pacarannya 9 tahun udah dari jaman SMA jauh sebelum kerja. Ternyata setelah dulu pacar yang akhirnya sekarang suami bekerja di perusahaan ini, istri dapet cipratan tiket pesawat gratis setiap tahunnya. Di perusahaan lainnya mungkin berbeda kebijakan, kalau di tempat suamiku bekerja ada "jatah" 1 tiket gratis PP, 4 tiket PP diskon 90%, dan unlimited tiket dengan diskon 50% untuk semua rute yang ada dan ini jatah per tahunnya. Benefit ini bisa diperoleh bagi karyawan, pasangan (suami/istri), dan anak. Orang tua dan mertua juga kecipratan benefit ini tapi dengan potongan harga yang berbeda. Berdasarkan yang aku sudah coba icip-icip, untuk Jakarta-Amsterdam PP aku cuma membayar 500 ribu rupiah PP untuk membayar airport taxnya saja. Menarik, bukan? 😁

Keukenhof, Belanda

Yang menarik lainnya, biasanya proses pembuatan visa dipermudah karena karyawan maskapai penerbangan dan tentunya istri yang ngintilin ini ikut dipermudah juga. Misalnya seperti tahun 2017 lalu saat mengajukan visa schengen, walaupun aku belum pernah ke Eropa sebelumnya langsung mendapatkan visa multiple entry alias bebas bolak-balik Eropa selama 1 tahun 2 bulan. Alhasil, aku sempat 2x mengunjungi Eropa dalam periode 1 tahun. Yang tergila, kunjungan aku ke Eropa yang kedua kali aku merencanakannya hanya dalam waktu 7 hari dan berkunjung hanya untuk 2 malam di Belanda. Ini gila sih! Jadi, aku berangkat Kamis malam, sampai Jumat pagi, dan hari Minggu sudah ada di Jakarta lagi 😁. Hal gila ini tidak akan bisa terwujud tanpa adanya benefit dari menjadi seorang istri karyawan maskapai penerbangan. Hehehehe....

Buat yang penasaran gimana lagi sih caranya bisa jalan-jalan gratis, bisa langsung beli bukunya di www.bentangpustaka.com ya!

Kimcheers!

Comments